Dok: FH Untar
Tim FH Untar berhasil meraih Juara I dalam ajang Literature Review Speech Competition Lemdiklat Polri bertema “Gebyar Merah Putih” yang berlangsung di Auditorium Badhawa PTIK pada Selasa, (12/8/2025).
Kompetisi ini diikuti oleh 8 tim, terdiri dari Universitas Indonesia, Universitas Tarumanagara, Universitas Trisakti, serta 5 tim mahasiswa S-1 STIK-PTIK. Kompetisi ini bertujuan mengasah kemampuan berbicara, memperluas wawasan literatur ilmiah, serta menumbuhkan rasa percaya diri mahasiswa dalam menyampaikan gagasan.
Tim FH Untar yang terdiri dari Farrel Nouvaleo Akbar, Juan Joubert Immanuel, dan Devina Agnesia, berhasil tampil gemilang dengan mengangkat literatur Man’s Search for Meaning karya Viktor E. Frankl.
“Saya dan tim sangat senang karena telah berhasil memenangkan lomba ini. Namun saya juga menyadari bahwa masih banyak yang perlu dipelajari agar bisa meraih kemenangan di kompetisi berikutnya. Kompetisi ini memberikan pengalaman berharga sekaligus batu loncatan untuk terus berkembang,” ungkap Farrel Akbar.
Meski persiapan dilakukan dalam waktu singkat, tim FH Untar mampu mengatasi kendala dengan strategi efektif.
“Kami memulainya dengan brainstorming, mendalami isi buku, lalu menyusun struktur pidato yang dibagi sesuai peran masing-masing. Latihan intensif kami lakukan agar penyampaian lebih matang. Kendala waktu bisa kami atasi dengan disiplin, komunikasi intens, dan komitmen untuk saling mendukung,” jelasnya kemudian.
Ia juga memberikan pesan motivasi khusus bagi mahasiswa FH Untar agar berani mengikuti kompetisi.
“Friedrich Nietzsche pernah berkata, ‘He who has a why to live for can bear almost any how.’ Temukan alasan ‘why’ kalian dalam belajar dan berjuang—entah untuk membanggakan orang tua, membawa perubahan, atau menjadi versi terbaik diri sendiri. Dengan motivasi yang jelas, tantangan seberat apa pun dapat dilalui,” tutupnya.
Kemenangan ini semakin menegaskan komitmen FH Untar dalam mencetak mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga percaya diri dalam berkompetisi di tingkat nasional.
(VA/YS)