Pict Source: IStock.Photo
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merayakan hari jadinya yang ke-58 sejak didirikan pada 8 Agustus 1967. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Inklusivitas dan Keberlanjutan”, menekankan komitmen ASEAN dalam memperkuat integrasi regional serta mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh negara anggotanya.
Pembentukan ASEAN dimulai melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh lima menteri luar negeri dari negara pendiri: Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Deklarasi tersebut menjadi landasan resmi berdirinya organisasi kawasan ini, dengan tujuan utama meningkatkan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Sebagai salah satu negara pendiri, Indonesia punya peran strategis dan selalu menunjukkan kiprahnya secara regional. Salah satunya dalam bidang pendidikan tinggi. Untar, sebagai institusi pendidikan tinggi Indonesia ikut serta mendorong kolaborasi dan pencapaian di tingkat regional sebagai bagian dari ekosistem ASEAN yang dinamis.
Peran Untar dapat dibuktikan dalam QS World University Rankings (QS WUR) Asia 2025 yang menempati posisi 114 di Asia Tenggara dan berada di peringkat 661–680 di Asia secara keseluruhan. Dalam kategori “ASEAN Plus”, Untar tercatat masuk dalam tiga besar perguruan tinggi swasta terbaik di kawasan.
Mahasiswa Untar juga secara konsisten aktif dalam berbagai kompetisi tingkat ASEAN, seperti ASEAN Design Award dan KPMG ASEAN Scholarship, yang mencerminkan kualitas akademik serta daya saing global mahasiswa Untar.
Perayaan HUT ke-58 ASEAN menjadi momentum untuk merefleksikan perjalanan panjang organisasi ini serta menguatkan peran generasi muda dalam mewujudkan Asia Tenggara yang inklusif, damai, dan berkelanjutan. (VC/YS)