Dok: Humas Untar – VC
Lembaga Pembelajaran dan Inovasi Akademik (Lembel) Untar menyelenggarakan Workshop Lokakarya Kurikulum Berdampak pada Kamis–Jumat, 7–8 Agustus 2025, di Graha Swara, Kampus I Untar. Kegiatan ini mengusung tema “Designing Future-Ready Curriculum Toward Excellence, Flexibility, and Global Impact”, dan dihadiri oleh para dekan, ketua program studi, serta sekretaris program studi dari seluruh fakultas.
Workshop ini merupakan bagian dari upaya strategis Untar dalam mengadaptasi kurikulum guna meningkatkan relevansi dan daya saing lulusan dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi global. Fokus utamanya adalah penguatan pemahaman dan implementasi Kurikulum Berdampak, serta transisi dari Kurikulum Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) menuju Kurikulum Berdampak berbasis Outcome-Based Education (OBE), sesuai arahan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek).
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama, Assoc. Prof. Sri Tiatri, S.Psi., M.Si., Ph.D., Psikolog, saat membuka acara menegaskan pentingnya adaptasi kurikulum untuk mempersiapkan lulusan yang future-ready dan mampu menjawab kebutuhan zaman.
“Kurikulum berdampak tidak hanya menyangkut isi materi, tetapi juga proses pembelajaran yang membentuk kompetensi, karakter, dan daya saing global lulusan,” tegasnya.
Pemaparan materi oleh Ir. Mervin kepada para peserta workshop // Dok: Humas Untar – VC
Kepala Lembaga Pembelajaran dan Inovasi Akademik, Dr. Ir. Steven Darmawan, S.T., M.T. menekankan pentingnya penyusunan kurikulum secara kolaboratif dan terstruktur.
“Kurikulum berdampak adalah kebutuhan bersama yang harus disusun secara responsif dan terukur,” jelasnya.
Kegiatan ini turut menghadirkan Perwakilan Tim Kurikulum Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek, Ir. Mervin Tangguar Hutabarat, MSc., Ph.D., yang memaparkan bahwa arah kebijakan pendidikan tinggi saat ini berorientasi pada mutu dan dampak nyata. “Adaptasi ini bagian dari peningkatan kualitas pendidikan secara sistemik dan berkelanjutan,” ujarnya.
“Kurikulum perlu terus dikembangkan agar selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan dunia kerja. Dengan begitu, lulusan perguruan tinggi dapat memberikan kontribusi nyata di masyarakat,” tambah Ir. Mervin.
Selain sesi pemaparan materi oleh para pakar, peserta workshop juga menyusun dan memaparkan draf awal Kurikulum Berdampak yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing program studi.
Melalui kegiatan ini, Untar mempertegas komitmennya dalam membangun kurikulum yang unggul, adaptif, dan berdampak nyata di tingkat nasional maupun global. (VC/YS)