Pilih Laman
Menjaga Mangrove Menjaga Masa Depan Bersama Untar

26 Juli 2025

Oleh: Humas Virly

Share

Dok: Humas Untar

Setiap tanggal 26 Juli, dunia memperingati International Day for the Conservation of the Mangrove Ecosystem. Sejak ditetapkan oleh UNESCO pada 2015, peringatan ini menjadi pengingat pentingnya konservasi hutan mangrove sebagai bagian integral dari penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Mangrove—tanaman yang tumbuh di wilayah pesisir tropis dan subtropis—memiliki peran ekologis luar biasa. Ia menjadi habitat bagi beragam biota laut, melindungi pantai dari abrasi dan gelombang badai, serta menyerap karbon dalam jumlah besar. Sayangnya, ekosistem mangrove kini terancam. UNESCO mencatat, mangrove hilang 3–5 kali lebih cepat dibandingkan hutan daratan, terutama akibat alih fungsi lahan menjadi tambak dan pemukiman. Dalam empat dekade terakhir, dunia telah kehilangan setengah dari luas hutan mangrove—kerugian ekologis yang turut berdampak sosial bagi masyarakat pesisir.

Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Untar, Ir. Priyendiswara A.B., MCom., menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan mencakup tiga pilar utama: lingkungan, sosial, dan ekonomi.

“Jika pembangunan hanya berfokus pada aspek ekonomi, kerusakan ekosistem sangat mungkin terjadi, dan pada akhirnya akan memicu masalah sosial, seperti hilangnya mata pencaharian warga pesisir,” jelasnya.

Hutan mangrove adalah contoh konkret keterkaitan ketiga pilar tersebut. Selain fungsi ekologis, mangrove menopang kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat—dari sumber pangan hingga penghasilan. Kerusakannya dapat menyebabkan banjir rob, abrasi, hilangnya tambak, hingga pemukiman yang tergenang. Karena itu, pendekatan berbasis ekosistem sangat penting dalam penataan wilayah pesisir, dengan mangrove sebagai lapisan pelindung utama, didukung vegetasi seperti ketapang, cemara laut, dan sukun. Penetapan garis sepadan pantai dan tata ruang berwawasan lingkungan pun menjadi mutlak.

Sebagai bentuk kepedulian nyata, Untar terus berkontribusi dalam pelestarian mangrove. Pada 22 Juni 2025, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Untar melakukan penanaman bibit mangrove di Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Sebelumnya, pada 30 April 2024, Untar bekerja sama dengan Seasoldier Foundation menanam 650 bibit mangrove dan membersihkan pantai di Tanjung Pasir. Inisiatif ini menjadi bagian dari dukungan Untar terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), SDG 14 (Ekosistem Laut), dan SDG 15 (Ekosistem Daratan).

Peringatan Hari Mangrove Sedunia seharusnya tidak berhenti pada seremoni. Ia mesti menjadi momen refleksi dan aksi. Mahasiswa—sebagai generasi penerus—diimbau untuk aktif menjaga lingkungan. Dengan kreativitas, kolaborasi, dan kepedulian, kita bisa memastikan hutan mangrove tetap hidup, demi masa depan bumi yang lebih hijau dan berkelanjutan. (VC/AJ)

Berita terbaru

Agenda

 

14-15 Apr ICASTE & ICEBSH 2025
23 Apr Halal Bi Halal Untar
2 Mei Hari Pendidikan Nasional
11 Mei Wisuda ke-85 Untar
16 Mei Seminar Investasi Pasar Modal