Pilih Laman
Seminar BKSTI dan Untar Bahas Inovasi AI untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Teknologi Ramah Lingkungan

22 Juli 2025

Oleh: Humas Vivian

Share

Dokumentasi Prof. Liang dari Yuan Ze University saat memaparkan materinya// Dok: Humas Untar – VA

Untar bekerja sama dengan Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI) Korwil DKI Jakarta menggelar seminar bertajuk “Inovasi Artificial Intelligence (AI) untuk Pembangunan Berkelanjutan: Peran Perguruan Tinggi dalam Mengembangkan Teknologi yang Ramah Lingkungan”, pada Selasa (22/07/2025) di Auditorium Gedung FK Untar, Kampus I.

Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Rektor Untar, Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M., yang menyambut baik penyelenggaraan seminar dan mengapresiasi kehadiran para pembicara.

“Saya melihat topik yang dibahas pada seminar hari ini merupakan topik yang menarik dan penting. Tidak bisa dipungkiri, AI telah berkembang pesat dan menjadi bagian dari kehidupan kita. Kita sebagai pendidik harus terus berinovasi agar bisa menciptakan lingkungan di mana mahasiswa dan dosen dapat menyalurkan kreativitas mereka dan menyokong pembangunan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Prof. Amad saat menyampaikan kata sambutannya // Dok: Humas Untar – VA

Lebih lanjut, Prof. Amad menyampaikan bahwa AI yang sering kali dipandang sebagai ancaman justru dapat menjadi peluang besar jika dikelola dengan bijak. “Dengan pengawasan dan langkah yang tepat, AI bisa menghadirkan kemudahan dan efisiensi bagi masyarakat,” ujarnya.

Senada dengan Rektor, Sekretaris Pengurus Yayasan Tarumanagara, Vedrych J. Kusnanto, S.Kom., M.M., menyampaikan bahwa teknologi AI kini telah banyak diaplikasikan dalam berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga industri kreatif. “Kami berharap seminar ini menjadi ruang dialog dan eksplorasi bagi para peserta dan pembicara, agar pemanfaatan teknologi—termasuk AI—semakin inklusif dan berdampak nyata bagi masyarakat luas,” tuturnya.

Dokumentasi saat penyampaian kata sambutan oleh Vedrych // Dok: Humas Untar – VA

Acara juga dihadiri oleh Ketua BKSTI Korwil III DKI Jakarta, Dr. Komarudin, S.T., M.Eng., yang menyampaikan bahwa BKSTI melihat perkembangan AI yang sangat cepat sebagai tantangan sekaligus peluang.

Dr. Komarudin saat sesi kata sambutan // Dok: Humas Untar – VA

“Kami ingin menjadikan seminar ini sebagai wadah diskusi untuk menjawab berbagai tantangan yang muncul akibat perkembangan AI, khususnya di dunia pendidikan,” jelasnya.

Tampak hadir pula Dekan Fakultas Teknik Untar Ir. Harto Tanujaya, S.T., M.T., Ph.D., Ketua Program Studi Sarjana Teknik Industri Untar, Dr. Ir. Wilson Kosasih, S.T., M.T., I.P.M., CSCM, CPLM, ASEAN Eng., serta dosen dan mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dan sekitarnya.

Pemaparan Materi dari Para Ahli

Pembukaan sesi pemaparan materi oleh Sekjen Kemdiktisaintek // Dok: Humas Untar – VA

Sesi pemaparan materi dibuka oleh Prof. Ir. Togar M. Simatupang, M.Tech., Ph.D., IPU., Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, yang membawakan materi bertajuk “Kampus Berdampak”. Ia memaparkan bagaimana kebijakan nasional menuntut perguruan tinggi untuk terus beradaptasi dan berinovasi guna menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga mampu memberi kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan.

Sesi kedua disampaikan oleh Prof. Yun-Chia Liang, Ph.D. dari Yuan Ze University Taiwan. Mengangkat topik “AI and Sustainability”, Prof. Liang menjelaskan bahwa AI kini telah menyentuh hampir semua aspek kehidupan—dari pembuatan kurikulum, pengoperasian mesin, hingga pelayanan publik. Menurutnya, universitas memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor integrasi teknologi AI dengan teknologi lain yang telah ada agar lebih efisien dan ramah lingkungan. “Contohnya adalah pemanfaatan chatbot untuk layanan administrasi kampus. Otomatisasi seperti ini bisa mengurangi penggunaan kertas, menekan emisi, serta meningkatkan efisiensi operasional,” jelasnya.

Materi ketiga disampaikan oleh Ir. Emelia Sari, S.T., M.T., Ph.D. dari Universitas Trisakti yang membawakan tema “Sustainable Manufacturing”. Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa prinsip Reduce, Reuse, Recycle merupakan fondasi utama dalam membangun kehidupan berkelanjutan. “Pencapaian gaya hidup ramah lingkungan tidak mungkin dicapai hanya oleh satu pihak. Seluruh komunitas—dari industri, akademisi, hingga masyarakat luas—harus terlibat aktif,” ujarnya.

Sesi pemaparan materi oleh Ir. Emelia // Dok: Humas Untar – JT

Ia juga mendorong agar hasil riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari dosen dan mahasiswa dapat diintegrasikan ke dalam materi pembelajaran kampus agar kurikulum selalu relevan dengan realitas yang berkembang di masyarakat.

Komitmen Untar dalam Inovasi dan Kolaborasi

Seminar ini menjadi bentuk nyata komitmen Untar dan BKSTI Korwil III DKI Jakarta dalam menjawab perkembangan teknologi dengan pendekatan kolaboratif lintas institusi dan lintas negara. Melalui kegiatan ini, para peserta tidak hanya memperoleh wawasan mendalam dari para pakar, tetapi juga diajak untuk berpikir kritis dan aktif berdialog mengenai arah pengembangan teknologi yang tidak hanya canggih tetapi juga bertanggung jawab dalam mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan.

(VA/YS)

Berita terbaru

Agenda

 

14-15 Apr ICASTE & ICEBSH 2025
23 Apr Halal Bi Halal Untar
2 Mei Hari Pendidikan Nasional
11 Mei Wisuda ke-85 Untar
16 Mei Seminar Investasi Pasar Modal