Dok: Humas Untar
Dokumentasi saat acara penandatanganan MoU oleh Rektor Untar Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M. dan Asisten Kapolri Bidang SDM Inspektur selaku perwakilan Kapolri Jenderal Polisi (Irjen Pol) Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M.
Setiap tanggal 1 Juli, bangsa Indonesia memperingati Hari Bhayangkara sebagai bentuk penghormatan terhadap lahirnya Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Peringatan ini menjadi momentum refleksi atas peran vital Polri dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Tahun ini, Hari Bhayangkara 2025 menandai usia ke-79 sejak ditetapkannya tanggal tersebut sebagai tonggak kelahiran institusi Polri.
Sejarah Hari Bhayangkara sendiri berakar dari Penetapan Pemerintah No. 11/SD tertanggal 1 Juli 1946 oleh Presiden Soekarno yang menempatkan Kepolisian Nasional di bawah Perdana Menteri. Sejak saat itu, Polri secara resmi berdiri dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia. Nama “Bhayangkara” merujuk pada pasukan elite Majapahit yang dipimpin Mahapatih Gajah Mada, simbol dedikasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara.
Untar menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi yang aktif mendukung misi Polri dalam membangun bangsa. Hal ini ditunjukkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman pada 15 Oktober 2024 yang mencakup kerja sama di bidang pendidikan, pelatihan, pengembangan SDM, hingga riset bersama di bidang hukum, keamanan siber, dan teknologi informasi.
Rektor Untar, Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M., menegaskan bahwa sinergi antara Perguruan Tinggi dan Polri harus dimaknai tidak hanya sebagai seremoni simbolik, tetapi juga sebagai momentum mempererat kolaborasi strategis antara dunia akademik dan institusi penegak hukum.
“Kolaborasi antara Untar dan Polri menjadi wujud nyata penguatan Sumber Daya Manusia berbasis nilai Tridarma Perguruan Tinggi,” ujar Rektor pada acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU).
Kerja sama ini juga membuka ruang bagi pelibatan anggota Polri dalam kegiatan akademik, termasuk kuliah tamu, seminar, dan proyek pengabdian masyarakat. Sinergi ini mempertegas peran pendidikan tinggi sebagai mitra strategis dalam mewujudkan masyarakat yang berkeadaban, demokratis, dan menjunjung supremasi hukum.
Hari Bhayangkara bukan hanya milik Polri, tetapi milik seluruh elemen bangsa yang ingin melihat Indonesia aman, maju, dan bermartabat—berlandaskan ilmu pengetahuan dan integritas.
(VA/AJ)