Dok: Humas Untar – AV
Musik bukan sekadar rangkaian bunyi, tetapi juga medium kompleks yang menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia. Hal ini disampaikan oleh Dr. Monty P. Satiadarma, S.Psi., MS/AT, MFCC, DCH, Psikolog—akademisi Untar (dosen Fakultas Psikologi Untar), menyatakan bahwa “individu yang mendengarkan musik bernuansa harmoni, maka kondisi tak nyaman akan disetimbangkan dengan vibrasi harmoni sehingga stress dan kecemasan mereda.” Dalam pandangannya, musik menjadi salah satu bentuk keindahan yang berperan sebagai medium estetis sekaligus terapi emosional dan intelektual.
Lebih dari itu, Dr. Monty juga menekankan bahwa “kehadiran musik dapat memberi relaksasi dan meningkatkan kreativitas bagi para pendengarnya.” Hal ini tidak lepas dari pengaruh musik terhadap sistem saraf dan emosi. Suara musik yang dihasilkan melalui vibrasi mampu dirasakan oleh tubuh manusia yang sebagian merupakan cairan, menstimulasi sistem limbik, serta memicu pelepasan hormon endorfin (hormon penghilang rasa sakit dan pemicu perasaan senang) dan serotonin (hormon penstabil suasana hati). Hasilnya, seseorang yang mendengarkan musik bernuansa rileks atau harmonis akan mengalami penurunan stres dan kecemasan, serta peningkatan konsentrasi dan daya cipta.
Diperingati setiap 21 Juni, Hari Musik menjadi momen untuk mengapresiasi peran penting musik dalam kehidupan manusia. Selain sebagai medium estetis, musik juga berfungsi sebagai sarana komunikasi emosional, pengikat sosial budaya, serta alat pendidikan dan spiritualitas. Dalam konteks komunikasi, musik memungkinkan seseorang mengekspresikan perasaan yang sulit diungkapkan secara verbal. Sebagai medium sosial, musik menyatukan komunitas dalam berbagai perayaan. Dalam ranah pendidikan, musik merangsang perkembangan kognitif, sementara dalam aspek spiritualitas, alunannya dapat menjadi jalan menuju ketenangan batin.
Untar memahami pentingnya peran musik dalam kehidupan mahasiswa dengan menghadirkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Universitas Tarumanagara (PSUT). PSUT aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan berbasis nyanyian ansambel, berpartisipasi dalam perlombaan tingkat nasional maupun internasional, serta memenuhi berbagai undangan resmi. Prestasi yang diraih antara lain tampil pada peringatan Hardiknas 2025, meraih medali emas di Christmas Bells Choir Competition 2024, dan Gold Medal di Isola del Sole International Choir Festival di Italia tahun 2016. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini tidak hanya membanggakan kampus, tetapi juga menjadi sarana aktualisasi diri yang mendukung kesehatan mental dan sosial.
Melalui musik, mahasiswa tidak hanya diajak bernyanyi, tetapi juga diajak memahami dan mengalami harmoni—baik secara suara maupun jiwa. Musik menjadi sarana menyeimbangkan emosi, mengelola tekanan, hingga menumbuhkan kreativitas. Sejalan dengan pandangan Dr. Monty, dibuktikan bahwa musik bukan sekadar hiburan, tetapi juga alat penting dalam membentuk individu yang lebih sehat, tangguh, dan kreatif. (VC/YS)