Dok: Humas Untar – DP
Dalam siklus ekonomi yang terus berubah, jiwa kewirausahaan menjadi salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki oleh generasi muda. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) bersama Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Tarumanagara (Untar) secara konsisten menyelenggarakan Entrepreneur week ke-21 dengan mengangkat tema “Goes Beyond Sustainable Business”, yang dilaksanakan pada tanggal 3-8 Juni 2025, di Emporium Mall Pluit, Jakarta Utara.
Dalam sambutannya, Dekan FEB Untar Dr. Sawidji Widoatmojo, S.E., M.M., M.B.A. mengatakan “FEB Untar membawa misi dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi entrepreneur yang menghasilkan sesuatu yang nyata dan berdampak,” ungkapnya.
Ketua Program Studi Sarjana Manajemen Bisnis Untar, Dr. Frangky Slamet, S.E., M.M. juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh dosen dan mahasiswa/i yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan ini. “Apresiasi besar bagi para panitia yang dari tahun ke tahun tetap konsisten dan semangat dalam menyukseskan kegiatan ini, harapannya agar mahasiswa/i dapat terus melanjutkan dan mengembangkan usaha yang telah mereka rintis,” ujarnya.

Salah satu tampilan booth yang ada di Entreprenur Week // Dok: Humas Untar – DP
Melalui kegiatan Entrepreneur week ke-21, mahasiswa/i berperan aktif dengan membuka booth dan menjual produk kepada para pengunjung. Keterlibatan ini memberikan keterampilan komunikasi, pemasaran, dan manajemen bisnis secara langsung.
Kolaborasi antara FSRD dan FEB Untar dalam kegiatan ini menunjukkan bagaimana kekuatan desain memiliki peran penting dalam meningkatkan daya tarik visual sekaligus nilai jual sebuah produk. Melalui tampilan booth yang menarik, kemasan produk yang kreatif, hingga materi promosi yang komunikatif sehingga mendorong minat beli.
Kegiatan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara kreativitas dan strategi bisnis mampu menghasilkan karya yang nyata dan bernilai. Entrepreneur Week ke-21 menunjukkan peran Untar dalam mendorong pendidikan yang tidak hanya berbasis teori, tetapi juga praktik yang berdampak nyata bagi masyarakat. (MS/AJ/YS)