Dok: Humas Untar – DP
Dalam momentum Wisuda ke-85 Universitas Tarumanagara (Untar) yang diselenggarakan di Jakarta International Convention Center (JICC), sebuah persembahan istimewa hadir melalui pentas tari kreasi tradisional bernama Tari Asa Nirwana. Tarian ini merupakan karya mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Untar yang tergabung dalam Unit Kegiatan Ekstrakurikuler (UKE) Padmanagara.
Tari Asa Nirwana terinspirasi dari kehidupan sekelompok perempuan di sebuah kampung di Cirebon yang giat membatik dengan penuh ketekunan dan keanggunan. Tarian ini mengangkat motif batik khas Cirebon, Mega Mendung, yang sarat makna: kedamaian, ketenangan, harapan, dan kesejahteraan. Motif awan dalam batik tersebut melambangkan nirwana—dunia yang luas, abadi, dan bebas—yang kemudian menjadi filosofi utama dalam narasi tari ini.
Tari ini dikoreografikan oleh para mahasiswa FPsi di bawah arahan dosen FPsi, Untung Subroto, M.Psi., Psikolog. Tak hanya gerakan tari, pertunjukan ini turut menghadirkan ilustrasi animasi proses membatik hasil karya mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), serta musik latar orisinal yang juga diciptakan oleh para mahasiswa FPsi.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap orisinalitas karya seni ini, baik cerita, ilustrasi, maupun musik pengiring Tari Asa Nirwana telah resmi memperoleh sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Salah satu penari yang turut tampil dalam pementasan ini adalah Sherly Amanda Aprilia Putri, yang sekaligus diwisuda pada hari yang sama. Tari Asa Nirwana pun menjadi pengiring pembacaan Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh para wisudawan, menandai perayaan kelulusan dengan sentuhan budaya dan nilai kearifan lokal.
Melalui karya ini, Untar menegaskan komitmennya dalam melestarikan budaya Nusantara sekaligus mendorong kreativitas dan kolaborasi lintas disiplin ilmu di kalangan mahasiswa. (VC/YS/AJ)