Dok: Humas Untar – VA
Universitas Tarumanagara (Untar) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkaya wawasan mahasiswa, tidak hanya secara teoritis, tetapi juga melalui pemahaman isu-isu aktual. Salah satunya diwujudkan lewat Webinar Pajak bertema “Humaniora dan Pajak: Dampak Pemotongan Anggaran Perjalanan Dinas Pemerintah dan Perang Dagang di Dunia terhadap Pertumbuhan Pariwisata Indonesia dan Penerimaan Pajak”, yang digelar secara daring melalui Zoom pada Rabu (14/05/2025).
Webinar ini diikuti oleh seluruh mahasiswa yang tengah mengambil mata kuliah Humaniora pada semester genap, serta dihadiri oleh para dekan, ketua program studi, dosen koordinator, dan dosen pengampu. Ketua Lembaga Pembelajaran dan Inovasi Akademik Untar, Dr. Ir. Steven Darmawan, S.T., M.T., membuka kegiatan dengan menyampaikan apresiasi kepada narasumber dan peserta. Ia berharap wawasan yang diperoleh dapat diaplikasikan secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat.
Narasumber pertama, Ngadiman, S.E., S.H., M.Si.—selaku Ketua Asosiasi Pariwisata Nasional (ASPARNAS) dan dosen FEB Untar—menekankan pentingnya dukungan masyarakat terhadap produk lokal dan sektor pariwisata sebagai kontribusi langsung dalam pembangunan ekonomi nasional. Ia juga menggarisbawahi bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi kunci agar Indonesia mampu bersaing di tengah tantangan global. “Kita bisa bantu negara lewat penggunaan produk lokal dan pariwisata dalam negeri, serta mulai meningkatkan SDM agar bisa bersaing dengan negara lain,” jelasnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H., selaku Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara, memaparkan bagaimana dinamika global, seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, menciptakan ketidakpastian yang berdampak pada arus investasi dan penerimaan pajak negara. Ia menekankan bahwa fluktuasi ini menjadi tantangan serius dalam menyusun kebijakan fiskal yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, Prof. Ariawan juga menyoroti peran penting Humaniora dalam membentuk kesadaran moral dan tanggung jawab sosial, termasuk dalam hal kepatuhan membayar pajak. “Humaniora ini akan menjadi penting karena dapat membentuk kesadaran moral dan tanggung jawab sosial. Nilai-nilai etika, budaya dan agama juga dapat mendorong kepatuhan wajib pajak tanpa paksaan,” ungkapnya.
Melalui webinar ini, Untar mengajak mahasiswa untuk memahami bahwa pajak bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan bentuk kontribusi nyata sebagai calon warga negara yang aktif dan bertanggung jawab dalam mendukung pembangunan bangsa.
(VA/AJ)