Dok: Humas Untar – VH

Krisis air bersih menjadi salah satu tantangan terbesar dunia saat ini, seiring meningkatnya populasi manusia, urbanisasi yang tak terkendali, dan dampak perubahan iklim. Berbagai aktivitas manusia turut memperburuk situasi ini, menimbulkan polusi udara, memperbesar risiko banjir, serta mengancam keberlanjutan hidup generasi muda.

Hal tersebut disampaikan Dr. Ir. Wati Asriningsih Pranoto, M.T., saat menyampaikan orasi bertajuk “Pemanenan Air Hujan untuk Masa Depan Berkelanjutan: Peran Generasi Muda dalam Mengatasi Krisis Air dan Banjir”, dalam wisuda ke-85 Untar, Minggu (11/5/2025) di Jakarta International Convention Center (JICC).

Dr. Wati saat mengorasikan materi mengenai pemanenan banjir // Dok: Humas Untar – VH

Wati yang menjabat Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Teknik Sipil ini mengatakan pemanenan air hujan, bukan sekadar alternatif, melainkan solusi nyata yang mendukung pengelolaan air secara bijak sekaligus menekan risiko banjir.

“Proses ini melibatkan pengumpulan dan penyimpanan air hujan untuk digunakan di masa mendatang. Strategi ini juga selaras dengan poin ke-6 dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu menjamin ketersediaan dan pengelolaan air bersih serta sanitasi yang layak bagi semua”, tambahnya.

Fakta menarik ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi sederhana seperti pemanenan air hujan dapat menjadi langkah konkret dalam menghadapi permasalahan global yang dirasakan oleh seluruh makhluk hidup di dunia. Di akhir orasi, Wati mengajak generasi muda untuk terlibat aktif menciptakan solusi inovatif. (VC/YS)