Pict Source: Katadata.co

Indonesia merupakan negeri yang kaya akan kosakata, banyak sekali diksi hingga frasa indah yang mampu menghangatkan hati apabila setiap komponen dibaca dan dihayati. Banyak sekali jenis tulisan dalam bahasa Indonesia yang dapat kita temui, salah satunya adalah puisi. setiap Tanggal 28 April diperingati sebagai Hari Puisi Nasional di Indonesia.

Peringatan ini ditetapkan untuk mengenang wafatnya Chairil Anwar, tokoh besar sastra Indonesia modern yang telah mengubah wajah puisi menjadi lebih bebas dan berani. Momen ini menjadi pengingat bahwa puisi memiliki tempat istimewa dalam budaya kita, bukan hanya sebagai karya seni, tetapi juga sebagai cerminan jiwa, suara zaman, dan jembatan antar-generasi.

Puisi berkembang seiring waktu, dari lisan hingga media digital, dari panggung pertunjukan hingga lembar buku. Penyair seperti Sapardi Djoko Damono menghidupkan rasa dengan pilihan kata yang sederhana namun sarat makna. WS Rendra menyalakan api kesadaran sosial lewat puisi yang penuh semangat. Toeti Heraty menghadirkan suara perempuan dalam jagat sastra, sementara Joko Pinurbo menyuguhkan ironi kehidupan sehari-hari dengan gaya khasnya. Karya-karya ini menunjukkan bahwa puisi Indonesia kaya warna dan makna.

Perayaan Hari Puisi dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti mengikuti lomba menulis, menghadiri acara baca puisi, dan tentu saja dengan membaca lebih banyak buku. Dengan sering membaca karya sastra, khususnya puisi dari penulis Indonesia, kita tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga memperkaya batin. Buku-buku puisi lokal menyimpan berbagai perspektif tentang cinta, kemanusiaan, alam, sejarah, hingga kritik sosial yang patut diapresiasi.

Sastra dan puisi memiliki peran penting dalam membentuk kepekaan, empati, dan imajinasi. Oleh karena itu, penting untuk menumbuhkan budaya membaca sejak dini. Karya penulis dan penyair Indonesia, baik yang klasik maupun kontemporer, harus terus didukung dan dikenalkan kepada generasi muda. Lewat membaca, kita mengenal akar budaya dan membuka ruang dialog yang sehat dalam kehidupan berbangsa.

Hari Puisi Nasional bukan sekadar bentuk penghormatan kepada para penyair, tetapi juga pengingat bahwa kata-kata bisa menggerakkan hati dan mengubah cara pandang kita terhadap dunia. Dengan terus membaca dan mendukung karya sastra Indonesia, kita ikut menjaga keberlanjutan warisan budaya yang kaya dan bermakna. Selamat Hari Puisi 28 April, mari rayakan kekuatan bahasa dan keindahan jiwa melalui puisi dan buku. (VC/AJ/YS/VC)