Pilih Laman
Pendidikan sebagai Kunci Transformasi Global: Prof. Ariawan Gunadi Tegaskan Peran Strategis Perguruan Tinggi di Konferensi Internasional Taiwan

14 April 2025

Oleh: Humas Vivian

Share

Dok: Humas Untar

Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara, Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H., menjadi pembicara utama dalam konferensi internasional International Conference on Applied Science, Technology and Engineering (ICASTE) dan International Conference on Economics, Business, Social and Humanities (ICEBSH) 2025 yang diselenggarakan secara luring di Kun Shan University, Tainan, Taiwan, pada Senin (14/04/2025). Mengangkat tema “Accelerating Global Sustainable Development Through Higher Education”, konferensi ini dihadiri akademisi, mahasiswa, dan pakar dari berbagai negara untuk memperkuat jejaring akademik internasional dan kolaborasi lintas disiplin.

Dalam sesi bertajuk “From Education to Global Transformation”, Prof. Ariawan menegaskan bahwa pendidikan memiliki peran sentral dalam menjawab tantangan global. Menurutnya, universitas harus menjadi lebih dari sekadar pusat pembelajaran—yakni menjadi ekosistem kolaboratif yang melibatkan akademisi, industri, pemerintah, dan masyarakat sipil untuk menciptakan solusi nyata bagi masa depan planet ini.

Ia menyoroti contoh-contoh praktik baik dari sejumlah kampus global: Arizona State University dengan kurikulum keberlanjutannya dan laboratorium karbon, University of Toronto dengan integrasi SDGs dalam perencanaan institusional, serta National University of Singapore yang mendorong akselerator teknologi hijau.

Lebih jauh, Prof. Ariawan menyampaikan empat strategi utama untuk memperkuat kontribusi pendidikan terhadap pembangunan berkelanjutan: (1) inovasi kurikulum berbasis literasi SDGs lintas disiplin, (2) pemanfaatan riset untuk solusi konkret, (3) kepemimpinan operasional sebagai teladan keberlanjutan, dan (4) pembangunan kemitraan strategis lintas sektor.

Ia juga menyoroti pentingnya kesiapan lulusan menghadapi transisi menuju ekonomi hijau, melalui penguasaan keterampilan seperti perancangan infrastruktur ramah iklim, pelaporan ESG, penasihat pasar karbon, serta integrasi keberlanjutan dalam investasi.

Sebagai contoh kontribusi nyata, Prof. Ariawan memaparkan berbagai inisiatif Universitas Tarumanagara, seperti program donasi limbah elektronik (SDGs 12), pengembangan prostetik bambu (SDGs 3 & 9), kolaborasi desain internasional dengan UiTM Malaysia, serta penguatan kurikulum operasional berkelanjutan.

Dalam hal pendanaan, ia menggarisbawahi perlunya inovasi seperti blended finance, kemitraan publik-swasta, dan dana abadi berbasis SDGs. Ia mengutip Green Finance Lab dari University of Tokyo sebagai model penghubung antara dunia akademik, regulator, dan investor.

Ia menambahkan bahwa universitas harus berfungsi sebagai living labs dalam menghadapi era ekonomi hijau dan digital, dengan membuka akses pada program micro-credentials, pelatihan eksekutif, dan pendidikan terbuka terkait keberlanjutan.

Tak kalah penting, dimensi budaya juga ditekankan sebagai bagian integral dari keberlanjutan. Pengetahuan lokal dan praktik tradisional harus diarusutamakan dalam pendidikan tinggi untuk memperkuat keberlanjutan kultural.

Menutup paparannya, Prof. Ariawan menekankan bahwa keberlanjutan tidak hanya berbasis inovasi, tetapi juga pada kepemimpinan moral. “Tugas utama pendidik adalah membentuk warga dunia yang berintegritas dan berwawasan global—bukan hanya penyampai informasi, tetapi agen perubahan nilai,” tegasnya. (VA/YS/AJ/VA)

Berita terbaru

Agenda

 

14-15 Apr ICASTE & ICEBSH 2025
23 Apr Halal Bi Halal Untar
2 Mei Hari Pendidikan Nasional
11 Mei Wisuda ke-85 Untar
16 Mei Seminar Investasi Pasar Modal