Pict Source: DetikNews
Lebaran Idulfitri selalu menjadi momen spesial yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di Indonesia. Tidak hanya sekadar perayaan keagamaan, Lebaran juga menjadi ajang mempererat silaturahmi dan memperkaya tradisi yang beragam di setiap daerah. Untar sendiri memiliki mahasiswa dari berbagai suku dan agama, mencerminkan keberagaman yang ada di Indonesia.
Berikut adalah 15 kebiasaan unik yang sering dilakukan saat Lebaran Idulfitri di berbagai daerah:
- Mudik (Pulang Kampung)
Mudik sudah menjadi tradisi wajib bagi banyak perantau. Momen ini dimanfaatkan untuk kembali ke kampung halaman dan berkumpul dengan keluarga besar.
- Takbir Keliling
Pada malam menjelang Idulfitri, masyarakat mengadakan takbir keliling. Biasanya, pawai ini dimeriahkan dengan bedug, obor, dan alat musik tradisional, menambah kemeriahan malam kemenangan.
- Ziarah Kubur
Menjelang atau setelah shalat Idulfitri, banyak keluarga yang melakukan ziarah ke makam orang tua atau kerabat untuk berdoa dan mengenang mereka.
- Halal bi Halal
Tradisi saling memaafkan ini menjadi simbol kebersamaan. Tidak hanya dalam keluarga, acara halal bi halal juga diadakan di kantor, sekolah, hingga kampus seperti di Untar.
- Ronjok Sayak (Bakar Gunung Api) di Bengkulu
Di Bengkulu, ada tradisi membakar tumpukan batok kelapa yang disebut Ronjok Sayak pada malam takbiran. Tradisi ini melambangkan semangat dan kemenangan.
- Nyembah Belari di Bintan
Di Bintan, anak-anak berlari dari rumah ke rumah sambil menadahkan tangan untuk mendapatkan pernak-pernik atau makanan kecil dari para warga.
- Tari Topeng Muaro Jambi
Di Jambi, saat perayaan Idulfitri, para pemuda dan anak-anak menampilkan Tari Topeng Muaro Jambi dengan topeng unik yang terbuat dari labu tua.
- Batobo di Riau
Tradisi ini merupakan tradisi dimana para pemudik yang pulang kampung di Riau disambut dengan arak-arakan menggunakan rebana sebelum berbuka puasa bersama.
- Ngejot di Bali
Tradisi unik di Bali ini memperlihatkan semangat berbagi, di mana warga memberikan makanan siap saji kepada tetangga tanpa memandang perbedaan agama.
- Binarundak di Sulawesi Utara
Masyarakat Motoboi Besar di wilayah Bolaang Mongondow Raya, merayakan Idulfitri dengan tradisi Binarundak yaitu tradisi membakar nasi jaha (nasi ketan dalam bambu) bersama-sama setelah Idulfitri, yang kemudian dimakan secara bersama-sama sebagai bentuk silaturahmi dan rasa syukur.
- Sajian Khas Lebaran
Tentu kita semua sudah sangat familiar dengan sajian makanan khas lebaran, bukan? Ketupat, opor ayam, rendang, hingga aneka kue kering selalu hadir di meja makan saat Lebaran.
- Serba Baru
Baju baru, sepatu baru, hingga pernak-pernik baru menjadi kebiasaan yang melambangkan awal yang suci setelah sebulan berpuasa.
- THR (Tunjangan Hari Raya)
Bukan hanya karyawan yang mendapat THR, anak-anak juga sering mendapat ‘salam tempel’ dari orang tua dan kerabat.
- Parcel Lebaran
Saling mengirimkan parcel atau hampers kepada keluarga dan rekan kerja sudah menjadi tradisi yang mempererat hubungan sosial.
- Mandi Sunnah
Sebelum berangkat shalat Idulfitri, umat Islam dianjurkan mandi sunnah sebagai bentuk penyucian diri.
Selamat Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah!
Setiap kebiasaan ini menunjukkan betapa beragamnya budaya yang ada di Indonesia. Di Untar, keberagaman mahasiswa dari berbagai daerah dan latar belakang agama menjadikan perayaan Idulfitri semakin kaya dengan cerita dan tradisi. Apapun tradisi yang dijalankan, semangat kebersamaan dan toleransi adalah nilai utama yang selalu dijunjung tinggi dalam setiap perayaan Lebaran.
Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Semoga hari kemenangan ini membawa kebahagiaan, kedamaian, dan keberkahan bagi kita semua. (VA/YS/AJ/VA)
Dikutip dari berbagai sumber.