Bertajuk “The Music in Me”, Paduan Suara Universitas Tarumanagara (PSUT) melalui Virtual Concert-nya mengajak semua orang lebih memahami bahwa musik merupakan bahasa universal yang kuat, tidak hanya tentang siapa kita atau siapa yang kita inginkan. “The Music in Me” juga berbicara tentang bagaimana musik dapat mengubah diri menjadi personil yang lebih baik. Dalam menjalani kehidupan, terkadang dijumpai jalan bergelombang dan hutan yang gelap gulita, atau diri kita merasakan kesepian yang mendalam.

Melalui performance yang powerful dan ceria serta harmonisasi suara yang indah, Virtual Concert salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Untar ini sukses diselenggarakan dengan 1.6 Ribu penonton, Minggu (27/2).

Music Director PSUT, Adi Nugroho berpendapat bahwa musik mampu menyatukan berbagai macam perbedaan dan mampu membuat kita belajar untuk merendahkan hati, belajar menahan ego masing-masing sehingga memiliki rasa untuk saling menghormati, mendukung dan memahami. “Buat saya, musik adalah pelajaran hidup,” ujarnya.

Former Music Director of PSUT yaitu Angela Astri Soemantri dan Satriya Krisna juga berpendapat bahwa musik mampu mendewasakan, mendisiplinkan, mengajarkan dan menjadikan diri yang terbentuk sekarang ini. Hanya dengan mendengar, musik dapat mengubah hidup banyak orang. “Musik telah membuka mata saya tentang bagaimana melihat dunia secara luas tanpa harus memandang latar belakang seseorang” ujarnya. Musik menjadi berkat bagi semua, tanpa musik tidak akan menjadikan  pribadi yang sekarang ini.

Beberapa alumni dari Paduan Suara Universitas Tarumanagara (PSUT) yakni Walda Vivian dan Licya Cendrasyca menyampaikan bagaimana musik mampu menolong di masa sulit. Musik juga menjadikan mereka pribadi yang lebih baik dan bahagia serta menjadi energi untuk menjalani hari. “Berkat musik, saya sekarang belajar untuk menjadi pribadi yang profesional dalam mengerjakan sesuatu,” ucap Licya. -DW-

-JS-

27 Februari 2022, KS.